Trubus Berkata Jokowi Terlambat soal Larangan Mudik

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai kebijakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi melarang mudik terlambat diumumkan.
Seharusnya, kebijakan melarang mudik bisa dilakukan pada saat Indonesia mengumumkan kasus virus corona.
"Seharusnya sejak lama itu. Seharusnya sejak mengumumkan ada kasus COVID-19, langsung dibuat aturan melarang mudik," kata Trubus, Selasa (21/4).
Saat ini, kata dia, sudah banyak orang dari wilayah zona merah corona yang kembali ke kampung halaman.
Sebagian orang yang bertahan di zona merah, karena perusahaannya masih diperbolehkan beraktivitas selama pandemi corona.
"Kebanyakan mereka sudah pulang kalau sekarang. Bagi yang bertahan, mereka yang masih bekerja, misalnya mereka bekerja di industri yang boleh beroperasi. Tangerang saja masih ribuan yang boleh beroperasi," ucap dia.
Terlepas dari gerak lambat itu, Trubus meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan rakyat setelah Jokowi mengumumkan pelarangan mudik.
Setidaknya, pemerintah bisa memberikan bantuan kepada rakyat ekonomi kecil yang terdampak dari pelarangan mudik.
Sebelum larangan mudik muncul, sudah banyak orang dari zona merah corona yang pulang ke kampung halaman.
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi