Tuanku Imam Bonjol pun Tobat dari Aliran ini

Tuanku Imam Bonjol pun Tobat dari Aliran ini
Lukisan Tuanku Imam Bonjol dari Ridder de Stuers. Foto: Repro buku Sengketa Tiada Akhir.

Benteng Bonjol makin lama makin kaya karena pasukannya menjarah kerbau, sapi, kuda, harta karun dan budak-budak dalam serbuan-serbuan yang dilakukannya sebagai rampasan perang.

Dengan harta rampasannya, Tuanku mendanai Tuanku Tambusai dan tiga pengikutnya naik haji.

Pada 1832 haji-haji itu pulang dengan berita tak terduga. Di Mekah, Wahabi telah runtuh dan syariat-syariat yang dipelajari Haji Miskin (saat itu sudah meninggal) tidak sah lagi.

Setelah merenung selama delapan hari, dia mengumumkan gencatan senjata dan berjanji tak lagi mencampuri kewenangan adat.

"Jadi pulanglah segala harta rampasan dan kembali hanyolai (ia--red) kepada segala yang punya dan pada hari Jumat dan sekalian sudah tiba dalam masjid…" tulis Tuanku Imam Bonjol dalam memoarnya. 

Itulah pertaubatan Tuanku Imam Bonjol. 

Kalau perkara perang, "kavelerinya dan pengetahuannya mengenai lembah dan gunung di dataran tinggi itu tidak tersaingi, dan pasukannya terbukti mampu mengalahkan Belanda," tulis Jeffrey dalam Sengketa Tiada Akhir(wow/jppn)

NAMA aslinya Peto Syarif. Lebih dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol, pimpinan Perang Paderi...perang muslim lawan muslim pertama di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News