Tudingan Rezim Erdogan Tak Ganggu KBM di Sekolah Ini

Tudingan Rezim Erdogan Tak Ganggu KBM di Sekolah Ini
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BANDUNG – Pemerintah Turki beberapa waktu lalu merilis daftar sekolah di Indonesia yang mereka anggap berafiliasi dengan organisasi teroris. Salah satunya adalah Sekolah Bilingual Pribadi yang berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat. 

Ketua Pembina Yayasan Pribadi Bandung, Husein Adiwisastra mengatakan, sejak daftar itu keluar kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolahnya tidak terganggu. KBM di Pribadi Bilingual School berjalan seperti biasa tanpa ada kendala.

“Kami wajib beryukur sekolah berjalan normal, apalagi ada jaminan dari pemerintah Indonesia,” kata Husein ketika jumpa media di Gedung Sekolah Pribadi Bilingual Bandung, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Senin (1/8).

Terkait tudingan yang dikeluarkan pemerintah Turki, Husein membantahnya. Dia tegaskan, Pribadi Bilingual School tidak punya hubungan dengan kelompok Organisasi Teroris Gulen atau FETO yang merupakan musuh dari rezim Recep Tayyip Erdogan di Turki.

“Sejak 2015 sekolah kami sudah berdiri sendiri. Guru-guru yang dari Turki pun sudah tidak dalam naungan Pasiad, tetapi atas nama pribadi bekerjasama dengan yayasan sekolah sesuai dengan prosedur izin sebagai pekerja asing,” kata Husein.

Husein pun menganggap tudingan pemerintah Turki melalui kedutaan besarnya di Indonesia itu merupakan fitnah yang tidak berdasar. “Sebetulnya tidak hanya sekolah di Indonesia yang diminta pemerintah Turki untuk ditutup. Di Nigeria juga ada, tapi pemerintah mereka juga tidak mau memenuhi permintaan pemerintah Turki tersebut,” kata Husein. (nda/dil/jpnn)


BANDUNG – Pemerintah Turki beberapa waktu lalu merilis daftar sekolah di Indonesia yang mereka anggap berafiliasi dengan organisasi teroris.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News