Tugas Berat Djoko Santoso di Kursi Ketua Umum PBSI

Tugas Berat Djoko Santoso di Kursi Ketua Umum PBSI
Tugas Berat Djoko Santoso di Kursi Ketua Umum PBSI
JAKARTA - Setumpuk tugas berat sudah menanti Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Djoko Santoso. Dua hal yang menjadi pekerjaan rumah penting adalah mandeknya prestasi dan kurangnya perhatian kepada daerah.

Pengurus PBSI sebelumnya memang berhasil mempertahankan tradisi emas di Olimpiade. Namun, di ajang yang lain, prestasi bulu tangkis Indonesia cenderung turun. Contohnya, tim Merah Putih kembali gagal merebut gelar Piala Thomas dan Uber. Juga, di ajang Piala Sudirman.

"Emas Olimpiade pun hanya satu, padahal di Barcelona (1992) kita bisa mendapatkan dua emas. Prestasi kita masih kalah jauh dibandingkan dengan Tiongkok yang menguasai 60 persen medali di (Olimpiade) Beijing lalu," kata Ketua Umum Pengprov PBSI Jogjakarta Saiful Rochdyanto dalam tanggapannya terkait dengan laporan pertanggungjawaban PB PBSI.

Pengakuan terhadap turunnya prestasi bulu tangkis Indonesia juga diutarakan kalangan pemain. Salah satunya dari Maria Kristin, peraih perunggu Olimpiade Beijing lalu. "Seharusnya, kita bisa mendapatkan salah satu piala beregu, entah Thomas, Uber, atau Sudirman. Tapi, kekuatan kita belum merata," terang Maria.

JAKARTA - Setumpuk tugas berat sudah menanti Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Djoko Santoso.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News