Tuhan Keliling Kampung Berburu Ayam

Karena itu, buruh tani dari Krajan tersebut juga menolak rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengganti dan menambah namanya. Wong selama 65 tahun hidupnya memakai nama Tuhan, dia merasa tidak pernah punya masalah. Juga, lantas dikutuk jadi jambu monyet, misalnya.
Sang anak, Anik, pun mengaku tak terbebani dengan nama sang bapak. Meski, sejak kecil dia tahu bahwa Tuhan itu berarti Sang Maha Pencipta. "Ya biasa saja, seperti nama orang lainnya," jelasnya.
Masih ada delapan Tuhan lainnya di Jember yang sepertinya juga merasa baik-baik saja dengan nama mereka. Setidaknya sampai verifikasi KPU Jember selesai, mereka tak berniat ganti nama.
Bisa jadi argumen mereka serupa: Yang di Atas saja tak murka, kok yang di bawah pada repot. (*/JPG/bersambung/c10/ttg)
"Tuhan, Kita Begitu Dekat". Kalau ada yang membacakan puisi karya Abdul Hadi W.M. itu di Jember sekarang, barangkali dia akan ditanya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu