Tumpukan Uang Setengah Meter Kelilingi Makam Imam Ketujuh
Sabtu, 05 September 2009 – 04:45 WIB

BERDAKWAH- Moh Ali Aziz (kanan) bersama dua sahabatnya di kompleks makam Imam Khomeini di Iran.
Baca Juga:
Selain dikumandangkan saat azan, seruan takbir biasa didengar masyarakat Iran setiap ada unjuk rasa di beberapa tempat. Apa pun isu yang ditampilkan. "Syukur Pak, sejak Ramadan ini semua unjuk rasa distop pemerintah, sekalipun terpaksa dengan kekerasan, sehingga kami bisa tenang menjalani Ramadan," kata Fahmi, bagian protokoler KBRI Teheran yang menjemput saya di Bandara Imam Khomeini.
Selama seminggu saya ditempatkan di Wisma KBRI di Jalan Arab Alley, Golzer Street, Nobonyad, Teheran. Wisma itu berdekatan dengan kompleks tentara paling elite Iran: Pasdaran. Semua tentara ditempatkan?di beberapa apartemen bertingkat 15-25 yang bersebelahan dengan markas. Jadi, kalau terjadi perang, tempat tinggal saya, barangkali, menjadi salah satu yang menjadi target utama lawan.
Selama konflik pascapemilu presiden lalu, hampir setiap tengah malam Fahmi mengaku tidurnya terganggu. Selalu terdengar suara takbir di semua penjuru kota. Penduduk Teheran naik ke atap rumah atau melalui jendela bertakbir, bahkan sesekali mengutuk pemimpin yang dibenci dengan teriakan melengking. Taktik pendukung Mir-Mousavi itu meniru para pendukung Imam Khomeini ketika menggulingkan Syah Iran 30 tahun lalu. Sebab, jika meneriakkan takbir untuk berdemo di jalan raya di siang hari bisa ditangkap atau ditembak polisi atau tentara. -
Lebih dari sepekan sejak awal Ramadan, guru besar Institut Agama Islam Negeri Prof Dr Moh. Ali Aziz memenuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu