Tunda Bangun Madrasah Bertaraf Internasional
Selasa, 24 Agustus 2010 – 04:33 WIB
Jika jumlah MA yang terakreditasi A lebih banyak dari MA yang terakreditas B, dan C maka pihaknya siap untuk merealisasikan MBI. Di bagian lain, kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, MBI nantinya bisa diawali dengan membangun gedung sekolah baru. "Dengan kualifikasi luas dan lingkungan memadai," ucapnya.
Menag menjelaskan, penundaan itu juga dikarenakan belum ada daerah yang bersedia menyediakan lahan khusus untuk membangun MBI. "Masih ada beberapa, tapi itu belum kami tindaklanjuti," ujarnya.
Selain lahan, kata menag, pihaknya juga masih kesulitan menyiapkan guru pengajar. Baik guru yang sudah mengantongi S1 dan S2 sebagai standar pendidik untuk mengajar di MBI. "Mencari guru S1 saja kami masih kesulitan. Apalagi S2," tutur menag.
Guru pengajarnya pun harus mengusai bahasa inggris baik aktif maupun pasif. Pasalnya, proses pembelajaran MBI nantinya juga akan menggunakan bahasa inggris. "Dan yang menjadi tantangan, guru harus bisa mengajar dan menjelaskan bahasa arab dengan bahasa Inggris," lanjutnya. (nuq)
JAKARTA - Kementerian Agama (kemenag) menunda pembangunan gedung Madrasah Bertaraf Internasional (MBI). Padahal rencananya pertengahan tahun ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Siapkan SDM Unggul di Bidang Energi, ITPLN Buka Penerimaan Mahasiswa Baru
- IPDN Anugerahkan Penghargaan untuk 5 Kepala Daerah, Selamat
- Menteri Nadiem Dicecar Komisi X DPR Gegara Pernyataan Anak Buah
- Peserta Ready4Security Rancang Solusi Keamanan Siber di U-Connect
- Prof Lukman Hakim: Kurang Kasih Sayang dan Perhatian Berpotensi Dorong Kenakalan Remaja
- Kenaikan UKT Memicu Demonstrasi Mahasiswa, Begini Respons Menteri Nadiem