Tunggu 14 Hari

Oleh Dahlan Iskan

Tunggu 14 Hari
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kian lama kian dekat. Mengenai temannya teman. Lalu mengenai teman sendiri. Dan sekarang mengena pada diri sendiri.

Baca Juga:

Kita pun makin biasa mendengar punya teman terkena Covid. "Benar, Anda satu-satunya teman saya yang terkena Covid," jawab Meiling, untuk pertanyaan yang sama.

Dia pernah ke rumah saya di Surabaya. Bersama suami dan anaknyi. Juga mertuanyi. Yang punya banyak Ferrari.

Itu Februari 2020. Mereka datang mengenakan masker semua. Kami tidak.

Mereka terheran-heran. Begitu mendarat di Juanda seperti tidak ada apa-apa. Tidak ada pemeriksaan virus. Tidak ada yang pakai masker.

Waktu itu orang Singapura sudah panik. Kita masih bangga: Covid tidak mau masuk Indonesia –dengan guyon prosedurnya berbelit-belit dan harus menyogok.

"Semua teman saya di Singapura berhati-hati. Waspada. Demikian juga saya dan keluarga. Semua ikut apa kata pemerintah. Hanya Anda ini yang sembrono dan nakal," ujar Meiling.

Robert dan Meiling adalah teman lama. Yang membantu saya habis-habisan. Saat saya harus berobat di Tiongkok. Begitu juga saat saya berobat di Singapura.

Ia isolasi di rumah. Ia bukan residivis seperti saya. Saya harus ditangani rumah sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News