Tunggu, Ada yang Lebih Kakap Dibanding Johar dan Mbah Putih

Tunggu, Ada yang Lebih Kakap Dibanding Johar dan Mbah Putih
Dwi Irianto alias Mbah Putih. Foto: FILE RADAR JOGJA

’’Kami menyadari satgas tidak bisa sendirian dalam mengatasi kasus-kasus di sepak bola kita. Dibutuhkan kolaborasi,’’ kata Krishna.

Dia menyampaikan, saat ini masyarakat sudah sangat mudah memberikan bantuan untuk memperkaya data kepada satgas. Sudah ada call center atau juga bisa melapor langsung ke posko satgas di Polda Metro Jaya.

Terkait perkembang satgas, Hendro menyatakan bahwa dalam waktu dekat ada tersangka baru. Menurut dia, sosok tersebut lebih kakap ketimbang mantan anggota Exco PSSI Johar Lin Eng dan eks anggota Komdis Dwi Irianto alias Mbah Putih.

’’Tunggu saja. Lebih besar dari itu,’’ katanya. Selain itu, bukan orang per orang yang menjadi target satgas, melainkan sistemnya.

Sementara itu, operator kompetisi PT LIB juga tidak bisa menentukan sanksi atau hukuman yang pantas andai PSS terlibat pengaturan skor. Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigor Shalomboboy menerangkan bahwa kabar terkait pemanggilan PSS oleh Satgas Antimafia Bola tidak bisa dihubungkan dengan sanksi dari Komdis PSSI.

’’Klub itu punya tiga wajah; satu anggota PSSI, kedua pemilik saham LIB, yang ketiga peserta kompetisi. Sekarang bergantung kepada penyidik, pemanggilannya mau digunakan yang mana,’’ ucapnya.

Karena itu, hukuman yang dijatuhkan bisa harus melihat ketiga wajah tersebut. Artinya, kalau PSS bersalah dalam konteks pidana, Komdis PSSI sebagai badan yudisial memiliki aturan main sendiri, yakni memakai kode disiplin. ’

’Sama dengan menghukum PS Mojokerto Putra, misalnya. Komdis melakukannya tanpa perlu ada pemanggilan polisi,’’ katanya.

Polisi terus bekerja untuk mengungkap kasus pengaturan skor dan pertandingan PSS Sleman vs Madura FC.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News