Tunggu Ahli
Oleh: Dahlan Iskan
"Hari itu ia tidak mau sekolah sore. Rewel. Minta ikut saya pergi ke kantor," ujar Fadil. Maka si anak diajak muter-muter dahulu. Bersama ibunya.
Di tengah jalan terjadilah gempa. Ia bergegas membalik mobil. Pulang. Dari luar rumahnya terlihat utuh. Ia lihat rumah ustaz yang untuk sekolah agama itu runtuh. Empat murid meninggal di dalam reruntuhan.
Jumlah itu mestinya lima kalau si anak tidak rewel.
Saya melewati reruntuhan itu menuju ladang kacang yang sudah jadi kebun tenda.
Hari sudah hampir pukul 9 malam. Hujan masih terus turun renyai-renyai. Suara orang selawatan datang dari dalam sebuah tenda.
Hanya suara salawat nabi itu yang memecah kesunyian malam. Selebihnya gelap. Senyap. Basah. Udara dingin. (*)
Video Terpopuler Hari ini:
Dari luar rumahnya terlihat utuh akibat gempa Cianjur. Ia melihat rumah ustaz yang untuk sekolah agama itu runtuh. Empat murid meninggal di dalam reruntuhan.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Group Salurkan Bantuan untuk Korban Lahar Dingin & Tanah Longsor di Sumbar
- Vina Meritokrasi
- Panitia Rakernas V PDIP Bertanggung Jawab soal Ponsel Wartawan Lenyap
- Puting Beliung
- 5 Berita Terpopuler: Ratusan Honorer K2 Istimewa Resmi dapat NIP CPNS 2024, Muncul Masalah Baru, Aneh
- Yana Mulyana Menemukan Paket Ganja 1 Kilogram di Kebun