Tunggu Anak, Ibu Telantar 15 Tahun di Jalanan

Tunggu Anak, Ibu Telantar 15 Tahun di Jalanan
Karsiah, ibu yang telantar. Foto: JPG

jpnn.com, PURWOKERTO - Karsiah, 65, selama ini hidup ala kadarnya. Dia tinggal di gubuk reyot samping bengkel radiator di tepi Jalan Gerilya Timur, Purwokerto Selatan.

Ada satu yang sangat dinanti-nantinya saat ini. Yaitu sang anak, Rinah, 36, pulang dari ibu kota dengan membawa uang.

Bukan segepok fulus yang diminta nenek yang ditinggal mati muda suaminya, Azhari, pada 1982 itu.

Cukuplah sekadar bisa untuk menjadi modal dia berjualan nasi rames lagi. Seperti yang dia lakukan sekitar 15 tahun lalu.

''Ajeng sadean malih, tapi ngentosi arto saking anake, seniki seg teng Jakarta. Wangsule duko mboten njanjeni, butuhe ajeng wangsul (Ingin jualan lagi, tapi nunggu duit dari anak yang sekarang masih di Jakarta. Entah kapan pulangnya, tidak janji, yang jelas pulang),'' kata perempuan asli Tamansari, Karanglewas, tersebut.

Padahal, kondisi dia sejatinya tidak memungkinkan lantaran terserang stroke.

Jalannya saja tertatih-tatih menahan sakit. Raut wajah yang keriput itu menggambarkan kisah pilu hidupnya yang harus terus berjuang melawan penyakit demi menanti sang buah hati kembali.

Meski dengan kondisi yang cukup memprihatinkan, Karsiah enggan meninggalkan tempat berukuran 2 x 3 meter dan tanpa listrik itu.

Karsiah, 65, selama ini hidup ala kadarnya. Dia tinggal di gubuk reyot samping bengkel radiator di tepi Jalan Gerilya Timur, Purwokerto Selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News