Tunjangan COVID Senilai Miliaran Dolar di Australia Diduga Salah Sasaran

"Kita tidak menyelamatkan pekerjaan dengan cara membayar uang ke perusahaan yang pendapatannya meningkat. Perusahaan seperti itu akan selalu mempertahankan karyawan mereka," kata Dr Leigh.
"Membayar uang tunjangan yang masuk ke kantong miliarder pemegang saham dan para jutawan CEO tidaklah menyelamatkan pekerjaan para karyawan," tambahnya.
Frydenberg mengatakan, banyak perusahaan yang menerima JobKeeper memang "sangat membutuhkannya".
"JobKeeper adalah program yang sangat berhasil, tepat sasaran dan benar-benar berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi," katanya.
Dr Andrew Leigh memperoleh data JobKeeper ini dari Komisi Anggaran Parlemen.
Komisi Anggaran Parlemen sendiri mendapatkannya dari Kantor Pajak Australia (ATO) yang mengelola pembayaran tunjangan JobKeeper.
Reserve Bank Australia sebelumnya memperkirakan bahwa tunjangan JobKeeper telah menyelamatkan 700.000 pekerja.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
Salah satu tunjangan COVID di Australia, JobKeeper, tidak sesuai dengan peruntukannya, karena mengalir ke ribuan perusahaan yang omzetnya berlipat ganda
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan