Tunjangan Guru Perbatasan Belum Merata

Tunjangan Guru Perbatasan Belum Merata
Tunjangan Guru Perbatasan Belum Merata
“Bicara keadilan, harusnnya pusat memberikan tunjangan khusus perbatasan bagi semua guru yang mengajar di pulau perbatasan dan pinggiran. Harapan menerima tunjangan perbatasan masih jadi mimpi,” ungkap mereka.

Minimnya jumlah guru di pulau perbatasan dan pinggiran, kurangnya fasilitas penunjang belajar mengajar, rumah dinas guru, jarak sekolah dengan tempat tinggal yang jauh jadi pergumulan mereka. Guru yang bertugas di pinggiran kota harus buang tenaga dan duit lebih membayar ongkos trasportasi. Jalan yang ditempuh pun masih rusak.

“Satu harapan kami kiranya pemerintah pusat bisa menambahkan dana dan kuota guru penerima tunjangan perbatasan. Kalau perlu semua guru yang bertugas di pulau perbatasan dan desa pinggiran kota diberikan tunjangan perbatasan,” pintah mereka.

Kadis Dikpora Talaud Ir JCF Papia MSi, Kadis Dikpora Sitaro Drs Hans Kalangit MSi dan Sekertaris Dikpora Sangihe Drs HK Lumiu mengakui pemberian tunjangan perbatasan dari pemerintah pusat belum menjangkau keseluruhan guru. Di Talaud baru 400 orang guru yang masuk daftar penerima tunjangan perbatasan. Sementara di Sitaro baru 200 lebih guru dan Sangihe 350 guru yang menerima tunjangan perbatasan.

SANSIROTAL--Pergumulan dan tantangan tugas yang dialami guru di daerah perkotaan dan wilayah daratan tak sebanding yang dirasakan pengajar di pulau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News