Turis Vietnam Maunya Langsung ke Bali Tanpa Transit di Jakarta

Turis Vietnam Maunya Langsung ke Bali Tanpa Transit di Jakarta
Warga Ho Chi Minh City saat mengunjungi Festival Wonderful Indonesia di SC Vivo City Mall, District 7, Ho Chi Minh City. Foto: Kemenpar for JPNN.Com

Selama ini, direct flight Indonesia-Vietnam atau sebaliknya baru dilayani satu penerbangan saja. Yakni Vietnam Air dengan frekeuansi satu kali penerbangan per hari.

Maskapai lain baru bisa melayani dengan transit Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei. Di antaranya Tiger Air, Jetstar, Air Asia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airlines.

Menurut Anes, dari 90 juta jumlah penduduk Vietnam, 10 juta di antaranya merupakan potensi menjadi turis asing. Selama tahun 2015 baru 44.000 turis Vietnam yang masuk Indonesia. Baru 0.45 persen dari target 12 juta turis mancanegara tahun 2016. 

Sisanya yang lebih banyak masuk ke Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei dan negara Asia Tenggara lainya. “Kenapa begitu? Karena negara-negara tetangga itu memberi penerbangan murah dengan hotel murah. Keamanan juga terjamin dengan baik,” tambah pria berkacamata ini.  

Harapan supaya ada penerbangan langsung dari Vietnam ke objek-objek wisata andalan Indonesia juga disampaikan oleh penggiat wisata Vietnam, Mr Dong Hoang Hong yang juga direktur Vietnam Reps  atau lembaga yang bergerak di bidang marketing wisata. Ia mengaku sudah berulang kali mendapat permintaan dari para turis Vietnam, supaya Garuda Indonesia Airlines segera membuka rute-rute baru dari kota-kota besar Vietnam seperti Ho Chi Minh, Hanoi dan Da Nang langsung ke destinasi wisata di Indonesia.

“Alasanya ya supaya perjalananya cepat dan tidak berbiaya mahal. Selama ini yang ada baru Vietnam Air dari Ho Chi Minh ke Jakarta saja. Padahal untuk ke Bali atau Jogjakarta masih harus sambung pesawat lagi. Ini tidak efektif untuk turis-turis yang liburnya tidak panjang,” katanya.

Sementara untuk Jakarta sendiri, bagi turis asing sudah tidak menarik lagi. Selain karena bukan destinasi unggulan, Jakarta merupakan pusat ekonomi yang padat. Kalau toh banyak orang Vietnam ke Jakarta karena urusan bisnis bukan wisata.

Selama ini, imbuh Mr Hong, orang Vietnam paling lama 3 hari 4 malam berwisata ke Indonesia. Itu paket Bali, Lombok, dan Jogjakarta dengan biaya Dong Vietnam (VND) 20.000 atau sekitar Rp 12 juta. Tapi pemerintah setempat sering memberi promo kepada warganya untuk melancong dengan paket lebih murah sekitar VND 18.000.

HO CHI MINH CITY - Tugas Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mempromosikan turisme tanah air di Vietnam sudah digeber total. Hasilnya pun sangat terasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News