Tutupi Jejak Genosida, Myanmar Rampas Tanah Rohingya

Tutupi Jejak Genosida, Myanmar Rampas Tanah Rohingya
Warga Rohingya di Myanmar. Foto: Picture Alliance/DPA/M Alam

Menurut Zaw Htay, yang tertangkap satelit itu bukanlah pembangunan pangkalan militer, melainkan pos polisi untuk menjaga keamanan wilayah sekitarnya. Pembangunan dilakukan karena alasan keamanan.

Pemerintah Myanmar dan Bangladesh memang sepakat untuk memulangkan kembali warga Rohingya yang melarikan diri. Sejak militer Myanmar melakukan operasi militer di Rakhine Agustus tahun lalu, setidaknya ada 700 ribu warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh.

Menurut Reuters, lebih dari 350 desa di sisi barat Rakhine dibakar. Hingga saat ini, proses repatriasi masih jalan di tempat.

Berdasar kesepakatan, warga Rohingya yang direpatriasi harus melakukannya secara sukarela. Banyak di antaranya yang tidak mau kembali karena tidak adanya jaminan keamanan.

Pembangunan fasilitas militer maupun pos polisi di dekat permukiman penduduk tentu membuat mereka tidak nyaman. Bagaimanapun juga, warga Rohingya masih trauma dengan kekejian militer Myanmar. (sha/c17/dos)


Alih-alih kembali merangkul, Myanmar malah berusaha menghilangkan jejak genosida dan kejahatan HAM lainnya terhadap etnis Rohingya


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News