TV Israel Siarkan Video Perlakuan Kejam Terhadap Ternak Di Australia Barat

"Masalahnya adalah di seluruh industri peternakan di Australia - adalah keliru jika menjadikan pekerja tertentu sebagai kambing hitam ketika apa yang kami dokumentasikan merupakan praktik standar di industri ini," kata CEO Sentient Ronen Bar dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak bermaksud menyudutkan para pekerja, mereka juga terjebak dalam suatu sistem dan dalam penerimaan budaya atas penderitaan yang perlu diubah."
Ronen Bar mengatakan dia dan Sentient termotivasi untuk meluncurkan hasil dari operasi penyamaran yang dilakukan ini dengan menggunakan saluran televisi Israel mengingat Israel adalah pasar ekspor ternak yang signifikan untuk Australia.
"Kami melakukan perjalanan ke Australia untuk menentukan bagaimana sapi Australia diperlakukan sebelum dikirim dan apakah standar perawatan dapat diterima oleh warga Israel," katanya.
"Saya melihat ternak dipotong tanduknya dan dikebiri tanpa pereda nyeri - hewan yang kesakitan, terluka, dan anak ternak yang tidak ada induknya dibiarkan mati atau disuntik mati tanpa prosedur yang benar."
Mantan manajer mendukung stasiun
Produsen ternak Kimberley, Jack Burton, yang berwenang di perusahaan Yeeda Pastoral saat penyamaran itu diperoleh membela stasiun dengan menyatakan situasi yang sebenarnya terjadi berbeda dengan apa yang digambarkan di rekaman itu.
"Sangat mengecewakan bahwa seperti biasanya rekaman jenis ini dibuat dan diedit dengan hati-hati untuk membuat kita semua terlihat seperti orang barbar," katanya.
Industri peternakan sapi di Australia Barat kembali menjadi sorotan menyusul dirilisnya cuplikan gambar yang direkam secara diam-diam di Kimberley oleh Stasiun TV Israel
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya