Uang Elektronik E-Commerce Tunggu Izin BI

Sesuai Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No.19/10/PADG/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), BI memperbolehkan bank memungut biaya atas isi ulang uang elektronik yang dilakukan lewat kanal milik bank penerbit kartu (on us) maksimal Rp 750.
Pungutan biaya tersebut hanya boleh diterapkan sepanjang nilai isi ulangnya lebih dari Rp 200 ribu.
Selanjutnya, untuk isi ulang yang dilakukan di kanal bank lain yang bukan bank asal penerbit kartu atau di kanal mitra lain seperti minimarket, stasiun commuter line dan halte Transjakarta (off us), biaya yang dikenakan maksimal Rp 1.500.
’’Keuntungannya, setelah ini titik isi ulang diperbanyak, masyarakat akan lebih mudah kalau mau isi ulang. Jaringannya juga lebih baik. Intinya untuk infrastruktur,’’ lanjut Pungky. (rin/c22/sof)
Perusahaan e-commerce mengikuti langkah perbankan untuk mengembangkan uang elektronik atau e-money.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Resmi Meluncur, Master Bagasi Siap Jembatani Produk Lokal Tembus Pasar Global
- KPK Ungkap Modus Korupsi Dana CSR BI Seusai Periksa Satori
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini
- AstraPay Catat Peningkatan Transaksi di Kuartal Pertama, Sektor Ini Naik 19 Persen
- Mengenal World ID, Verifikator Identitas Online yang Aman & Pribadi
- Master Bagasi dan Kemlu RI Perkuat Kolaborasi Nusantara Wave