Uang Kurban Jemaah Musala Digasak Maling, Pelakunya Diduga Mahasiswa

Uang Kurban Jemaah Musala Digasak Maling, Pelakunya Diduga Mahasiswa
Seorang anggota polisi sedang berbincang-bincang dengan panitia Hari Raya Kurban Musala Al Faidah Oesapa, Kota Kupang terkait pencurian uang kurban. Foto: ANTARA/ Kornelis Kaha

jpnn.com, KUPANG - Panitia Hari Raya Kurban Musala Al Faidah Oesapa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, terpaksa menunda penyembelihan hewan kurban, lantaran uang kurban sebanyak Rp 23,5 juta digasak maling pada Rabu (29/7) kemarin.

"Kejadian ini sungguh membuat kami terkejut. Saya sebagai penanggungjawab akan menggantinya," kata penanggungjawab uang kurban Nurdin Kajide yang juga masuk dalam panitia Hari Raya Kurban di musala itu.

Namun kata dia, sejumlah jemaah musala sudah mengiklaskannya dan sudah ada kesepakatan untuk menunda terlebih dahulu hari raya penyembelihan hewan ini, mengingat tak ada uang yang bisa digunakan untuk membeli hewan kurban.

Namun, bagi Nurdin, kehilangan puluhan juta uang itu menjadi sebuah tekanan tersendiri bagi dirinya, mengingat ia adalah penanggung jawabnya, ia pun berniat untuk menggantinya agar pelaksanaan hari raya Iduladha tetap berjalan normal.

Nurdin mengatakan bahwa untuk pengadaan enam ekor sapi kurban, pihaknya sudah membayar uang panjar Rp20 juta dan rencananya uang yang hilang dipakai untuk melunasi harga hewan.

“Ini musibah, namun kami akan tetap mengganti uang tersebut," ujarnya.

Nurdin mengaku bahwa pihaknya mencurigai seorang oknum mahasiswa yang sempat berada di musala itu saat sedang salat berjemaah. Usai salat uang tersebut raib dan oknum mahasiswa itu juga ikut menghilang.

Kapolsek Kelapa Lima AKP Andri Setiawan mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut dan anggotanya sudah melakukan investigasi.

Tindak kriminal pencurian tidak mengenal waktu dan tempat. Uang kurban milik jemaah masjid pun digasak maling.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News