Uang Muka KPR, Bank Syariah Setara Konvensional

Uang Muka KPR, Bank Syariah Setara Konvensional
Uang Muka KPR, Bank Syariah Setara Konvensional
Pemberian jangka waktu implementasi regulasi baru selama setahun ini menunjukkan BI tidak abai pada perbankan syariah, dan mendorong upaya promosi kepada nasabah pada tahap awal. "Namun, kalau lebih dari satu tahun, juga bahaya. Sebab, akan menaikkan risiko kredit macet. Kalau lama-lama bisa jadi manja," tandasnya.

Sebelumnya, Darmin menjelaskan, pengetatan kredit konsumsi saat ini sangat penting. Sebab, untuk kemungkinan terburuk jika kredit konsumsi tidak direm, bisa terjadi overheating ekonomi. Saat peraturan LTV dirilis, pihaknya telah mengetahui ada arah defisit transaksi berjalan yang angkanya semakin membesar. "Tapi saya nggak bisa ngomong begitu, waktu enam bulan sebelumnya," jelasnya.

Tetapi, posisi defisit transaksi tersebut tak serta-merta membuat pihaknya memperketat kredit di sektor yang produktif. Hal ini lantaran Indonesia masih memerlukan pertumbuhan ekonomi yang positif. "Karena pertumbuhan juga kita perlukan, kalau begitu yang mana yang harus kita kurangi" Tentu saja yang konsumsi," jelasnya. (gal/oki)

JAKARTA - Upaya untuk menekan kredit konsumtif terus bergulir. Bank Indonesia (BI) saat ini tengah menggodok besaran loan to value (LTV) kredit pemilikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News