Ukraina Rebut Kota Bucha, Tentara Rusia Tinggalkan Pemandangan Mengerikan di Halaman Gereja

Ukraina Rebut Kota Bucha, Tentara Rusia Tinggalkan Pemandangan Mengerikan di Halaman Gereja
Mayat korban kekejaman tentara Rusia bergelimpangan di jalanan Kota Bucha yang berhasil direbut pasukan Ukraina kemarin, Sabtu (2/4). Wali Kota setempat mengatakan 300 warganya telah tewas akibat invasi Rusia. Foto: RONALDO SCHEMIDT / AFP

jpnn.com, BUCHA - Pasukan pertahanan Ukraina berhasil mengusir tentara Rusia dari kota Bucha yang terletak 37 kilometer dari ibu kota Kiev. Namun, pemandangan mengerikan yang mereka temukan membuat kemenangan sulit untuk dirayakan.

Wartawan Reuters melaporkan mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan, dan tangan dan kaki para korban tewas menyembul dari liang kuburan massal yang masih terbuka di halaman sebuah gereja.

Banyak warga setempat meratapi kematian kerabat mereka dan mengutuk tentara Rusia yang sudah meninggalkan kota.

"Bajingan!" kata Vasily berteriak. Lelaki 66 tahun itu tampak marah saat melihat belasan mayat bergelimpangan di jalan depan rumahnya.

Wali Kota Bucha mengatakan 300 warganya telah tewas selama invasi Rusia.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengaku terkejut dengan kekejaman di Bucha. Dia menyuarakan dukungan bagi penyelidikan tentang dugaan kejahatan perang di Mahkamah Pidana Internasional.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan lewat video: "Banyak ranjau di wilayah ini. Rumah dipasangi ranjau, peralatan dipasangi ranjau, bahkan mayat pun (dipasangi ranjau)." Dia tak menyebutkan buktinya.

Dinas kedaruratan Ukraina mengatakan lebih dari 1.500 peledak ditemukan dalam sehari selama pencarian di desa Dmytrivka, sebelah barat ibu kota.

Kekejaman tentara Rusia terhadap warga sipil Bucha terungkap setelah pasukan Ukraina berhasil merebut kembali kota tersebut

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News