Ulama Banten Pernah Ditelepon Jam 2 Malam oleh Komjen Listyo Sigit

Ulama Banten Pernah Ditelepon Jam 2 Malam oleh Komjen Listyo Sigit
Calon tunggal Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Foto: Ricardo/JPNN

Untuk memuluskan program tersebut, mantan ajudan Presiden Jokowi itu akhirnya menggandeng Bulog dan Pertamina.

"Saya berkelakar ke Pak Sigit kalau dagang, kami tidak punya modal. Alhamdulillah akhirnya beliau memberikan modal Rp 20 juta untuk masing-masing RPS," ungkap Kiai Martin Syarkawi.

Diakui Kiai Martin, hingga saat ini RPS yang dibangun alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 saat menjabat Kapolda Banten, sudah berkembang dan mampu memberdayakan ekonomi di ponpes.

"Pak Sigit juga memfasilitasi (ponpes) untuk jadi pangkalan gas tiga kilogram. Ini sangat luar biasa karena membantu ekonomi pesantren," papar Ketua Pembina Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Serang itu.

Kiai Martin Syarkawi mengatakan, sampai saat ini kepedulian Kabareskrim itu terhadap ponpes tetap tinggi.

Dia mencontohkan meski sudah berdinas di tempat lain, Sigit masih memberi perhatian terhadap pesantren.

"Pernah jam dua malam saya ditelepon sama beliau, katanya ada pesantren terbakar di Lebak. Beliau minta saya berangkat ke sana untuk melihat kondisi (pesantren) dan apa yang diperlukan," ungkap Pengasuh Ponpes Al Fathoniyah Serang itu.

Pihaknya pun percaya bahwa sikap kepedulian Sigit kepada ulama dan pondok pesantren akan tetap terjaga jika dia kelak menjadi Kapolri kelak.

KH Martin Syarkawi angkat bicara terkait keputusan Presiden Jokowi menujuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News