Ulama Syiah Ditembak Mati di Kota Suni, Iran Makin Tak Terkendali

Ulama Syiah Ditembak Mati di Kota Suni, Iran Makin Tak Terkendali
Belum selesai demo antipemerintah yang dipicu kematian Mahsa Amini, Republik Islam Iran kini menghadapi ancaman konflik sektarian klasik antara Suni versus Syiah. Foto: AFP

jpnn.com, TEHRAN - Konflik sektarian antara kaum Sunni dan Syiah di Iran kembali memanas saat stabilitas republik Islam tersebut masih diguncang gelombang demonstrasi pendukung Mahsa Amini yang terus meluas.

Kantor berita milik pemerintah, IRNA, melaporkan bahwa seorang ulama Syiah telah ditembak mati di Zahedan, kota yang sebagian besar penduduknya adalah kaum Suni, Kamis (3/11).

IRNA menyebut ulama yang meninggal itu bernama Sajjad Shahraki.

"Satuan tugas khusus telah dibentuk untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku," kata Ahmad Taheri, komandan polisi provinsi Sistan-Baluchistan.

Kematian Zahedan dikritik secara luas, termasuk oleh seorang ulama Suni terkemuka yang mengatakan para pejabat senior rezim Syiah, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei harus bertanggung jawab di hadapan Tuhan.

Zahedan merupakan lokasi salah satu bentrokan paling berdarah antara aparat keamanan dengan demonstran pro-Amini.

Amnesty International mengatakan pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 66 demonstran di kota tersebut pada 30 September lalu.

Tak lama setelah itu, komandan dan kepala kantor polisi setempat dipecat oleh otoritas yang berwenang.

Saat demonstrasi antipemerintah terus meluas, percikan konflik sektarian Suni versus Syiah kembali muncul di Republik Islam Iran

Sumber Reuters

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News