Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran

jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden Donald Trump pada Senin mengatakan bahwa AS terlibat dalam pembicaraan "tingkat sangat tinggi" dengan Iran mengenai program nuklir Teheran, seraya mengatakan bahwa negosiasi tersebut "demi kepentingan terbaik Iran."
"Kami sedang melakukan pembicaraan langsung dengan Iran, dan pembicaraan itu sudah dimulai. Pembicaraan itu akan berlangsung pada hari Sabtu. Kami akan mengadakan pertemuan yang sangat besar, dan kita akan melihat apa yang bisa terjadi," kata Trump kepada wartawan saat ia menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
"Saya pikir semua orang setuju bahwa melakukan kesepakatan akan lebih baik daripada melakukan hal yang sudah jelas. Dan hal yang sudah jelas bukanlah sesuatu yang ingin saya lakukan," lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa untuk sementara, Iran telah setuju untuk berbicara secara langsung.
"Sekarang kami sedang berhadapan langsung dengan mereka. Dan mungkin kesepakatan akan tercapai, itu akan sangat bagus, itu akan sangat bagus untuk Iran," tambah Trump.
Trump telah berulang kali mengancam akan melakukan aksi militer terhadap Teheran jika kesepakatan tidak dapat dicapai, dan Iran sebelumnya telah mengesampingkan kemungkinan melakukan negosiasi langsung dengan Washington tetapi tetap membuka pintu untuk pembicaraan tidak langsung. (ant/dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Trump telah berulang kali mengancam akan melakukan aksi militer terhadap Iran jika kesepakatan tidak dapat dicapai
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Korban Tewas, 750 Terluka
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump