UN Dihapus, Minat Belajar Siswa Dikhawatirkan Turun
Misalnya, SMA/SMK harus tetap serius belajar dengan tujuan dunia industri dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
”Kalau benar didesentraliasi maka dalam pelaksanaan ujian sekolah tingkat provinsi, bobot soal tetap akan mengambil ratarata dari masingmasing daerah. Hal ini dinilai akan mempermudah pemetaan pendidikan per daerah,” jelasnya.
Sementara itu, pengamat pendidikan Jatim, Prof Zainudin Maliki penghapusan UN seharusnya dilakukan secara total.
”Bukan didesentralisasikan ke daerahdaerah,” jelasnya.
Mantan ketua Dewan Pendidikan Jatim ini mengaku, selama ini dengan adanya UN motivasi belajar siswa hanya palsu belaka.
Mereka didorong oleh motivasi ekstrinsik. Bukan motivasi intrinsik yang muncul dari dalam kesadaran mereka sendiri.
“UN itu menjadi alat intervensi untuk belajar. Bukan kesadaran siswa sendiri,” kata dia.
Dalam posisi seperti ini, lanjut Zainudin, peran guru semakin besar. Mereka dituntut membangkitkan motivasi belajar siswa tanpa alat intervensi apapun.
JPNN.com SURABAYA – Rencana moratorium ujian nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dikhawatirkan
- 25 PTN Buka Pendaftaran SMMPTN-Barat 2024, Kuota Banyak, Ada Kebijakan Baru
- Bicara di IYSDGS, Rektor UB Singgung Peran Kampus Bentuk Pemikiran tentang Keberlanjutan
- Universitas Trilogi Digandeng Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, Keren
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya