Unas Rampung, Luncurkan Buku Ke-13

Abdurahman Faiz

Unas Rampung, Luncurkan Buku Ke-13
PENULIS CILIK: Abdurahman Faiz, 14 tahun, menunjukkan dua buku tulisannya di rumahnya di Beji, Depok Utara, Jawa Barat. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Nama Faiz mulai populer ketika dia meraih juara Lomba Menulis Surat untuk Presiden yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta pada 2003. Bahkan, sebelum bukunya terbit, dia pernah diundang almarhum Nurcholish Madjid pada acara peluncuran salah satu buku tulisan tokoh cendekiawan muslim itu.

Buku-buku Faiz yang menjadi bestseller, antara lain, Untuk Bunda dan Dunia yang diterbitkan DAR!Mizan pada Januari 2004. Buku pertama itu dimunculkan saat dia berusia 8 tahun. Buku keduanya, Guru Matahari, juga terbit pada tahun yang sama. Buku itu mendapatkan nominasi Khatulistiwa Literary Award 2005. Buku Aku Ini Puisi Cinta mengantarkan dia meraih penghargaan Penulis Cilik Berprestasi dari Yayasan Taman Bacaan Indonesia pada 2005.

Faiz tak hanya jago puisi. Dia juga bisa menulis esai. Kumpulan esai Permen-Permen Cinta Untukmu yang terbit pada 2005 benar-benar laris bak permen. Penggemarnya tak hanya anak-anak. Saking tersentuhnya dengan buku itu, salah seorang anggota DPR menelepon Tomi Satryatomo, ayah Faiz.

"Kalau saya punya duit, saya pengin beli buku ini biar dibagi-bagikan ke semua orang," kata Helvy. "Tapi, pas duitnya sudah ada, bukunya yang nggak ada. Stoknya habis, harus cetak ulang lagi," imbuh Helvy yang juga dosen sastra Indonesia di Universitas Indonesia (UI). Puisi-puisi Faiz memang "mendahului" usianya. Dalam Sajak untuk Para Papa, dia menuliskan kepeduliannya kepada orang-orang papa alias miskin.

 

Usia Abdurahman Faiz kini 14 tahun. Tetapi, jumlah buku yang dia terbitkan sudah hampir menyalip usianya: 12 buku. Siswa kelas IX SMP Pribadi, Depok,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News