Uni Eropa Ancam Tuntut Gazprom dan Naftogaz
Kamis, 15 Januari 2009 – 10:32 WIB

Foto : REUTERS
"Kami mengajak PM Ukraina dan Rusia membahas krisis yang sedang dihadapi ini bersama-sama. Sebab, kasus ini sangat penting bagi kami," ujar Fico seperti dikutip Reuters.
Baca Juga:
Krisis gas yang dimulai pada malam tahun baru lalu itu sudah mengakibatkan jutaan warga Eropa menjalani hari-hari dingin tanpa pemanas ruang. Padahal, musim dingin yang melanda Eropa kali ini masuk kategori ekstrem.
Penyebab utama krisis gas tersebut, sebenarnya, adalah ketidakcocokan harga dan tunggakan utang Ukraina . Rusia sebagai pemasok utama energi ke UE dan kawasan Eropa yang lain menghendaki adanya kenaikan harga tahun ini. Tahun lalu Ukraina, yang wilayahnya dilalui pipa gas Rusia yang dijual ke Uni Eropa, membayar USD 179,50 (sekitar Rp 1,9 juta) per 1.000 kubik meter gas.
Harga baru yang dipatok Rusia tahun ini USD 450 (sekitar Rp 4,9 juta), sesuai dengan yang dibayarkan konsumen Eropa mereka. Tapi, Ukraina tidak bersedia. Mereka hanya bersedia membayar USD 210 (sekitar Rp 2,3 juta).(hep/ttg)
MOSKOW - Krisis gas yang tak kunjung usai membuat negara-negara Uni Eropa (UE) kian kehilangan kesabaran. Kemarin (14/1) Komisioner UE Jose Manuel
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit