Unik, Sawahlunto Punya Duta Wisata Cilik

Unik, Sawahlunto Punya Duta Wisata Cilik
Ilustrasi turis. Foto: Radar Bali/JPNN

Beberapa peninggalan pemerintah Hindia Belanda, antara lain, Lubang Mbah Suro dan Museum Gudang Ransoem. Lubang Mbah Suro merupakan bekas penambangan batu bara. Panjangnya mencapai 1,5 kilometer dengan kemiringan 20 derajat.

Sementara itu, Gusang Ransoem menyimpan banyak peninggalan masa penjajahan Belanda. Pada zaman dulu, tempat itu merupakan dapur untuk menyediakan makanan bagi para pekerja tambang batu bara.

Di sisi lain, salah satu objek wisata alam yang sangat terkenal di Sawahlunto adalah Danau Biru di Talawi. Lokasinya sekitar sepuluh kilometer dari pusat Kota Sawahlunto.

Objek wisata yang booming pada awal 2006 itu menyajikan keindahan danau dengan air biru nan cerah. Danau itu terbentuk dari bekas tambang batu bara.

Ada juga Puncak Cemara yang bisa ditempuh dengan tempo sepuluh menit dari pusat kota. Anda bisa melihat panorama nan mengagumkan dari ketinggian.

Efriyanto menambahkan, semua kalangan harus bahu-membahu untuk memajukan pariwisata.

Dia menyebut kunci pariwisata adalah pentahelix yang terdiri dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Prinsip yang diusung Pemkot Sawahlunto sejalan dengan pentahelix Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang terdiri dari academician, business, community, government, dan media (ABCGM).

Cara yang ditempuh Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), untuk mempromosikan pariwisata terbilang unik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News