Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Kementerian ESDM Kena Sentil

Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Kementerian ESDM Kena Sentil
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban kecelakaan tambang diduga akibat ledakan gas metan di IUP PT NAL, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

jpnn.com, PADANG - Anggota DPRD Sumatera Barat Desrio Putra meminta Kementerian ESDM ikut bertanggung jawab terkait ledakan tambang batu bara di Sawahlunto yang menewaskan 10 orang penambang.

Menurut Desrio, Kementerian ESDM memiliki inspektur tambang yang seharusnya melakukan pengawasan terhadap pertambangan yang ada di Sumbar.

Dia menilai bisa saja jumlah inspektur tambang di daerah minim atau mereka tidak dilengkapi biaya operasional dalam melakukan pengawasan.

"Jangan hanya mengambil deviden dari aktivitas tambang di daerah dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak, tetapi pengawasan lemah," ucap Desrio di Padang, Sabtu (10/12).

Desrio juga meminta penyebab terjadinya ledakan tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari Kota Sawahlunto pada Jumat (9/12) itu diungkapkan secara langsung ke publik.

"Kalau tambang itu legal, tentu harus dicek secara detail penyebab kejadian itu. Pasti ada kesalahan dalam aturan penambangan ini," ujarnya.

Anggota DPRD Sumbar daerah pemilihan Kota Padang itu menilai pasti ada pihak yang bertanggung jawab di lokasi pertambangan itu. Mulai kepala teknik tambang dan project manager yang memastikan prosedur di lapangan.

Jika ditemukan tekanan gas tinggi dan melebihi ambang batas yang ditentukan, katanya, maka harus dilakukan tindakan sebelum penambangan dilakukan.

Kementerian ESDM kena sentil setelah lubang tambang batu bara di Sawahlunto meledak dan menewaskan 10 orang penambang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News