Universitas Terkaya di Australia Membayar Pegawainya di Bawah Standar

Sementara itu, universitas telah membayarkan 99.000 dolar kepada 425 tutor di Fakultas Teknik.
Staf di Fakultas Seni Rupa dan Musik kabarnya juga akan menerima kekurangan pembayaran mereka.

Fakultas lainnya yang ditengarai melakukan praktek penggajian di bawah standar yaitu Fakultas Sains, yang membayar pegawainya hanya sepertiga dari tarif normal untuk kegiatan tutorial sejak tahun 2009.
Melbourne University melalui seorang juru bicara mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Serikat Buruh NTEU.
"Universitas setuju dengan posisi NTEU dalam permasalahan ini dan telah menyelesaikannya pada akhir 2019," katanya.
"Diakui bahwa pekerja musiman yang terkena dampak ini punya kesempatan untuk mengajukan kekurangan dan jika ada, akan dibayarkan," katanya.
Bulan lalu, universitas mengakhiri semua praktek yang dipersoalkan ini. Universitas juga membentuk kelompok kerja bersama serikat buruh untuk menyelesaikan perselisihan.
Perguruan tinggi terkaya di Australia, University of Melbourne, diam-diam telah membayarkan kembali kekurangan gaji kepada sekitar 1500 tenaga akademik
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan