Untuk Modal Gabung ISIS Keluarga Ini Rela Jual Kebun dan Rumah, Sisa Rp 100 Juta

Untuk Modal Gabung ISIS Keluarga Ini Rela Jual Kebun dan Rumah, Sisa Rp 100 Juta
Riduansyah adalah satu dari enam orang yang ditangkap di Bandara Juanda, Surabaya karena diduga kuat hendak bergabung besama ISIS. FOTO: dok/JAWA POS

jpnn.com - SURABAYA – Polisi masih memperdalam penyelidikan terkait enam orang yang dicekal Imigrasi Juanda dan kini diamankan di Mapolda Jatim. Hasilnya, polisi belum menemukan adanya aliran dana dari luar negeri terkait pembiayaan keberangkatan orang-orang yang diduga kuat akan berangkat ke Syria dan bergabung bersama ISIS.

”Kami jual kebun dan rumah di Makassar,” ucap Murniati Mappa Lebu, istri Arman Galaxi alias Fikrul Azim Sharil. Menurut dia, hasil penjualan kebun dan rumah itulah yang menjadi sumber pendanaan. ”Sekarang sisa sekitar Rp 100 juta,” imbuhnya.

Itulah yang mengkhawatirkan petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Sebab, mereka berangkat tidak untuk pulang. ”Mereka sudah begitu yakin untuk tidak kembali ke Indonesia dan menghabiskan sisa hidupnya untuk ke Syria,” ujar seorang petugas yang ikut menangani kasus tersebut.

Apalagi, imbuh petugas itu, komunitas orang Indonesia di tubuh ISIS semakin banyak. Sehingga, ketika konflik di Syria maupun Iraq tersebut berakhir, mereka pasti akan mencari proyek jihad baru. ”Indonesia pasti akan terkena imbasnya,” ucap petugas itu.

Seperti diberitakan, Imigrasi Juanda mencekal enam orang yang hendak naik pesawat Air Asia QZ386 menuju Penang. Mereka adalah satu keluarga dari Makassar. Di antaranya adalah Murniati Mappa Lebu, Achmad Muadz Mustafa, Harianto Sultan Lamaddu, Siti Hajar Mustafa Mademin, dan Riduansyah. Ada pula satu balita berusia dua tahun bernama Zaid Toha Fauzan.

Petugas mencegah keluarga tersebut ke luar negeri karena curiga dengan gelagat mereka. Ketika ditanya, keluarga itu mengaku hendak pergi ke Syria via Turki. Rutenya, dari Penang, Malaysia, mereka transit di Bangkok, Thailand, sebelum menuju Ankara, Turki.

Dari penelusuran petugas, rombongan tersebut hendak menyusul Arman Galaxi yang berada di Syria sejak tahun lalu. Nama terakhir merupakan komplotan Agung Hamid. Keduanya otak pelaku pengeboman McDonald’s Makassar pada 2002.

Agung Hamid divonis penjara seumur hidup. Sementara Arman dijatuhi putusan sepuluh tahun penjara. Namun, pada 2010 Arman keluar dari penjara. Bukannya bertobat dari dunia jihad, Arman justru makin bersemangat. Diduga kuat, dia mendapat doktrin dari Agung selama bertahun-tahun mendekam bersama di Lapas Malang. (ano)

SURABAYA – Polisi masih memperdalam penyelidikan terkait enam orang yang dicekal Imigrasi Juanda dan kini diamankan di Mapolda Jatim. Hasilnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News