Usai Jenazah Susi Dimakamkan, dengan Suara Pelan Tukul Bilang...

Usai Jenazah Susi Dimakamkan, dengan Suara Pelan Tukul Bilang...
KEHILANGAN: Tukul dan putrinya, Novita Eka (kanan), saat pemakaman Susiana di TPU Jeruk Purut kemarin. Foto: FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

Ketika Susi salat Magrib, adik Tukul yang bernama Bendel Sutadi, 48, menunggu di ruang tamu. Dia yang akan mengantar Susi ke dokter untuk meminta surat sehat.

Namun, saat si bungsu, Jovan, 8, masuk ke kamar, dia histeris ketika melihat ibunya telentang dalam kondisi sesak napas. Saat itu Susi masih mengenakan mukena.

Mendengar Jovan berteriak, asisten rumah tangga bernama Ari langsung masuk ke kamar Susi untuk mengecek. Saat itu badan Susi sudah dingin, hanya leher yang hangat. Ari langsung memanggil Tukul untuk memberi tahu bahwa Susi pingsan. 

’’Mas Tukul menggoyang badannya, tapi enggak ada reaksi. Tangannya sudah dingin. Karena penasaran dan tidak yakin, Mas Tukul minta dibawa ke Brawijaya,’’ terang Ari.

Kepergian Susi di usia 48 tahun itu memang sangat mengejutkan keluarga. Hari-hari sebelum meninggal dilalui dengan normal. Malah pada Minggu lalu (21/8), Susi masih merayakan ulang tahun putrinya, Novita Eka Afriana, yang ke-17. 

Hanya, Susi memang sudah lama megidap penyakit asma. Setiap hari dia menggunakan alat inhaler asma. ’’Dulu pernah sesak napas sampai pingsan dua kali, dikeroki sembuh,’’ kata Bendel. 

Meski sedih, keluarga berusaha untuk mengikhlaskan. ”Sekarang saatnya kita yang masih hidup berbuat sebaik-baiknya,’’ ujar Tukul pelan. (glo/c7/ayi)


JAKARTA – Tukul Arwana, 52, tampaknya begitu terpukul ditinggal pergi sang istri, Susiana, untuk selamanya. Sepanjang malam sebelum jenazah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News