Usai Nembak, Lihat Evakuasi Mayat

Pengakuan Eksekutor Petani Miskin

Usai Nembak, Lihat Evakuasi Mayat
Usai Nembak, Lihat Evakuasi Mayat
“Saya pulang ke Desa Lheu Barat, 20 hari sebelum puasa, karena sakit. Saat lagi duduk diwarung sama Darwi dan teman-teman, Selasa (21/9) malam, mendadak Polisi datang. Saya melarikan diri kepersawahan dan berhasil ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi pengerebekan,” ungkap Bahagia, seraya menampik jika dia dikabarkan telah melarikan diri ke Malaysia.

Kapolres Bireuen AKBP H.R Dadik Junaedi Supri Hartono melalui Kasat Reskrim AKP Khairul Saleh SH Sik mengungkapkan, motif tersangka (bahagia-red) menembak terhadap Sulaiman Rasyid yang telah direncanakan itu adalah dendam. “Awalnya Bahagia tidak mengaku, melalui pemeriksaan intensif akhirnya dia mengakui bahkan membeberkan rekan-rekannya,” ujar Kasat Reskrim kepada Metro Aceh. 

Dijelaskan, karena Bahagia dendam sama korban. Lalu dia meminta Darwi (23), tak lain keponakannya yang juga warga Desa Lheu Barat, untuk menyewa senjata api. Singkat cerita, Darwi kemudian menemui Munzir (30)  warga Alue Bu Alue Nireh, Kecamatan Peureulak Timur, dan seterusnya Munzir kembali menghubunggi Asrijal (25) warga Kuala Leue, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur, untuk mencari senjata api.

“Asrijal mendapatkan senjata api jenis Revolver itu, dari si “R”. Senpi diperoleh dengan cara sewa Rp 2 juta. Pembayarannya dengan cara uang Rp 1 juta dan ditambah Hp. Hingga kini pemilik senjata ini masih buron,” terang Kasat. (rah/RA)


Berita Selanjutnya:
Perang Geng Motor, Satu Koma

BIREUEN -- Bahagia (23) pantas disebut pembunuh berdarah dingin. Usai menembak mati korbannya, ia pun kembali ke TKP guna melihat langsung evakuasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News