Usai Salat Tahajud Sujatmoko Mendengar Teriakan Minta Tolong dari Rumah Saidun, Tragis

Usai Salat Tahajud Sujatmoko Mendengar Teriakan Minta Tolong dari Rumah Saidun, Tragis
Petugas pemadam kebakaran mengidentifikasi tempat kejadian di mana hampir seluruh bangunan ludes terbakar. Foto: Radar Banten

Sontak, Sujatmoko keluar rumah. Anak dan istrinya langsung disuruh keluar menyelamatkan diri. Api juga nyaris menyambar mobil milik Sujatmoko jika tak buru-buru dilarikan.

Sejumlah warga menduga, Saidun dan empat anggota keluarganya tak dapat menyelamatkan diri karena pas di depan pintu rumah mereka terparkir mobil yang sudah terbakar. Tak jauh dari mobil, berjejer tiga motor yang juga sudah ikut terbakar. Otomatis, tak ada jalan keluar.

Saidun dan keluarganya berupaya menyelamatkan diri dengan menjauh dari titik api. Satu-satunya cara, bertahan di kamar tidur bagian belakang, sembari berteriak meminta pertolongan kepada para tetangganya.  

Namun, nasib berkata lain. Saidun dan  istri serta ketiga anaknya akhirnya meregang nyawa di kamar itu.  

“Kalo dilihat kondisi jenazahnya, sepertinya mereka meninggal akibat kehabisan oksigen setelah menghirup asap kebakaran. Semua pakaiannya (para korban-red) masih utuh,” tutur Warnoto, salah seorang tetangga korban kepada Radar Banten di lokasi kejadian, Jumat (23/10).

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan kelima korban ditemukan dalam posisi bersama-sama di bagian belakang rumahnya.

Kelima korban meninggal bukan karena terbakar, melainkan kehabisan oksigen. Ditambahkan Kosrudin, selain rumah korban, dua rumah di sebelahnya juga ikut terbakar. Namun tidak terlalu parah.

Pantauan Radar Banten, api menghanguskan rumah dan mobil serta tiga motor milik keluarga Saidun. Sejumlah petugas Puslabfor Polri masih berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Saksi mendengar teriakan minta tolong dari rumah Saidun dan Riyanti. Lima nyawa melayang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News