USD 9 Miliar Bakal Diinvestasikan untuk Bangun Tambang hingga Pabrik Baterai Listik di Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Investasi sekitar USD 9 miliar akan dilakukan untuk mendorong industri baterai listrik terintegrasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hal itu dalam rapat terbatas bersama para menteri kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (31/5).
Jokowi membahas perkembangan investasi di Indonesia dan rencana pengembangan industri baterai listrik terintegrasi.
Dalam keterangannya seusai rapat, Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menjelaskan rencana investasi Inggris dalam membangun ekosistem baterai listrik di Indonesia.
"Alhamdulillah, tadi arahannya (presiden), kami akan melakukan percepatan karena investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, akan memakai tenaga angin di Sulawesi di Bantaeng," jelas Bahlil.
Presiden pun meminta percepatan pembangunan ekosistem tersebut dapat dilakukan utamanya dalam proses administrasi.
Namun demikian, Jokowi mengingatkan percepatan tetap dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Negara ini terlalu banyak kajian sampai kemudian hal-hal prinsip kami lupa. Jadi, arahan Bapak Presiden jelas minta dipercepat, di September harus semuanya sudah selesai," lanjutnya.
Jokowi membahas perkembangan investasi di Indonesia dan rencana pengembangan industri baterai listrik terintegrasi.
- TNI Bakal Rayakan HUT Ke-78 di Monas, Usung Tema Terkait Indonesia Maju
- Brando Susanto: Kode Keras dari Jokowi untuk Memenangkan Ganjar, Tidak Abu-abu
- Jokowi: ASN Jangan Alergi terhadap Teknologi dan Digitalisasi
- Pemerintah Menyiapkan Insentif bagi ASN Pindah ke IKN, Jokowi: Kalau Enggak Ada Ini, Alot Pasti
- Di Depan ASN, Jokowi Sebut Tak Ada Orang di Indonesia Seperti Dia, Bukan Sombong
- Begini Pandangan Andika soal Pemberantasan Korupsi dan Investasi