USD Tembus Rp 15.655, Rupiah Ambrol Lagi, Sulit, Bos!
Ariston mengatakan pelaku pasar masih cenderung wait and see kebijakan moneter yang akan diambil The Fed.
"Karena ini mover penting untuk USD-rupiah (USDIDR)," ujar Ariston.
Rupiah juga dipengaruhi oleh faktor dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,11 persen (month-to-month/mtm) pada Oktober 2022 atau adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,87 pada September menjadi 112,75.
Penyumbang deflasi pada Oktober utamanya berasal dari penurunan harga komoditas cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, minyak goreng, tomat, dan bawang merah.
Dengan demikian, inflasi tahun kalender Oktober 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 4,73 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Oktober 2022 terhadap Oktober 2021 sebesar 5,71 persen.
"Data inflasi ini kayaknya dikesampingkan dulu. Hasilnya memang bagus, tapi pasar mungkin perlu pembuktian lebih lanjut bahwa inflasi akan terkendali ke depannya," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran level Rp 15.640 per USD hingga Rp 15.680 per USD. (antara/jpnn)
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi kembali melemah.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Atensi Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- Investor Wajib Waspada, Analis Sebut Kripto Terpengaruh Efek The Fed
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru