Usia 15 Tahun Bisa Terserang Stroke

Usia 15 Tahun Bisa Terserang Stroke
Ilustrasi
Mantan Direktur RSUD IA Moeis ini mengakui, saat ini banyak penderita stroke di Kaltim usianya relatif muda. Dan cenderung berasal dari kawasan perkotaan. Bisa jadi karena pekerjaan yang "menguras" tenaga dan pikiran berdampak pada stres. Stres yang tak segera diobati ini bisa menimbulkan stroke.

Rini berpendapat, untuk mengurangi beban pekerjaan yang bisa mengakibatkan stres,  perlu memanjakan diri dengan rekreasi saat waktu luang. "Kerja itu perlu, tapi otak dan kemampuan diri manusia ada batasnya," jelasnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim Arie Ibrahim mengungkapkan, pola makan dan hidup warga di Kaltim sudah banyak yang berubah. Itu yang memengaruhi penderita stroke tak hanya menyerang kalangan usia tua. Penderita stroke remaja, jelasnya, biasanya muncul karena bawaan sejak lahir. Itu bermula dari ArterioVenous Malformation (AVM) atau kelainan kongenital bawaan lahir yang jarang terjadi, namun berpotensi memberikan gejala neurologi yang serius apabila terjadi pada vaskularisasi otak dan bahkan berisiko menimbulkan kematian.

 

Kendati demikian, sebagian besar penderita stroke di Kaltim umumnya sudah berusia 40 tahun ke atas. Arie juga menyebutkan, pola makan dan gaya hidup jadi pemicu stroke. Tidak teraturnya pola makan dan gaya hidup bisa menimbulkan obesitas, penyakit kencing manis, dan hipertensi. "Kebiasaan merokok juga turut memengaruhi terjadinya stroke," jelasnya.

SAMARINDA - Sekali lagi terbukti penyakit stroke tak pandang usia. Remaja 15 tahun di Samarinda tercatat sebagai penderita paling muda penyakit yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News