Ustaz HNW Ingatkan BIN soal Data Masjid dan Dai Radikal

Ustaz HNW Ingatkan BIN soal Data Masjid dan Dai Radikal
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan Badan Intelijen Negara (BIN) tak mengumbar temuannya ke publik. Sebab, pengguna informasi yang dikumpulkan BIN adalah presiden.

"Karena user BIN itu presiden," tegas Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/11), menanggapi pernyataan BIN soal adanya 50 penceramah dan 41 masjid yang terpapar paham radikal.

Hidayat menegaskan, BIN tak semestinya menambah kekeruhan dengan informasi-informasi yang validitasnya perlu dipertanyakan. Menurut dia, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin juga sudah membantah informasi soal 41 masjid terpapar radikalisme tersebut.

"Karena itu bertemu dengan informasi ada sekian masjid terpapar paham radikal yang sudah sangat amat jelas ditolak oleh Wakapolri yang sekarang jadi MenPAN dan RB,"  katanya.

Hidayat menambahkan, jika BIN serius menyelesaikan persoalan itu maka sebaiknya tidak mengumbar temuan tersebut ke publik. BIN, katanya, lebih baik pemperbanyak bukti dan mendekati penceramah yang dianggap radikal.

"Ajak bicara pihak yang punya kewenangan masalah ini," ujar politikus yang akrab disapa dengan panggilan Ustaz HWN itu.

Menurut dia lagi, karena user BIN adalah presiden maka sebaiknya lembaga yang dipimpin Budi Gunawan itu tidak berwacana apalagi menghadirkan informasi yang belum tentu benar. "Justru menimbulkan kecurigaan sana sini kemudian menimbulkan teror di masyarakat. Hal itu tidak diperlukan," ungkapnya.(boy/jpnn)


Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, pengguna data BIN adalah presiden sehingga temuannya termasuk soal masjid radikal tak perlu dipublikasikan.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News