Ustaz Maheer Meninggal di Rutan, Novel Baswedan: Aparat Jangan Keterlaluanlah

Ustaz Maheer Meninggal di Rutan, Novel Baswedan: Aparat Jangan Keterlaluanlah
Novel Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat suara terkait kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rutan Bareskrim Polri, Senin (8/2) kemarin.

Novel meminta aparat penegak hukum tidak keterlaluan dalam menangani perkara yang notabene bukan extraordinary crime.

“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Ustaz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit," kata Novel melalui akunnya di Twitter, Selasa (9/2).

Menurut Novel, mengapa orang sakit dipaksa ditahan. Harusnya, polisi memberikan izin Maheer untuk dirawat di rumah sakit saat kondisi kesehatanya menurun.

"Aparat jangan keterlaluanlah..Apalagi dengan ustaz. Ini bukan sepele lho,” kata dia.

Sebelumnya, Ustaz Maheer meninggal dunia pada Senin (8/2). Mabes Polri sendiri mengklarifikasi seputar meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menuturkan, perkara Ustaz Maaher kini sejatinya sudah tahap dua atau sudah diserahkan ke kejaksaan. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat suara terkait kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi di rutan Bareskrim


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News