Usulan 1 Juta PPPK Sebenarnya untuk Guru dan Tendik, Semoga Jokowi Ingat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Forum Honorer Nonkategori 2 Indonesia (FHNK2I) Kabupaten Muara Enim Alti Oktalinda mengingatkan pemerintah mengenai usulan 1 juta PPPK.
Sejatinya, 1 juta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diusulkan DPP FHNK2I kepada Presiden Jokowi pada 2018 lalu adalah untuk guru dan tenaga kependidikan (tendik).
Sayangnya dalam rekrutmen PPPK 2019, 2021, dan 2022 belum mengakomodasi tendik, padahal mereka juga butuh status sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Kami berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah memberikan kesempatan kepada honorer khususnya nonkategori ikut seleksi PPPK, tetapi tendik masih tertinggal," kata Alti kepada JPNN.com, Minggu (2/4).
Khusus di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, lanjut Alti, sesuai hasil pendataan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 21 Oktober 2022 masih terdapat honorer nonK2 guru dan tendik yang berstatus:
1. Guru lulus passing grade PPPK 2021 yang disebut prioritas satu (P1) yang belum mendapat formasi baik bahasa Inggris, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), guru mata pelajaran (mapel), dan guru kelas;
2. Prioritas tiga (P3) dengan keterangan TP atau tidak ada penempatan dan yang belum mengikuti observasi formasi bahasa Inggris;
3. Honorer nonK2 tendik, baik penjaga sekolah, laboran, pustawakan, tata usaha (TU) sekolah negeri, UPT kecamatan, kabupaten dan provinsi yang berijazah SD, SMP dan SMA.
Forum Honorer Nonkategori 2 Indonesia (FHNK2I) sebut usulan 1 juta PPPK sebenarnya untuk guru dan tndik, semoga Presoden Jokowi ingat ya dengan peristiwa 2018.
- Bupati Algafry: Honorer Sudah Mengabdi Beberapa Tahun Naik jadi PPPK
- 5 Berita Terpopuler: Jumlah Honorer Bertumpuk, 3 Janji Menteri Anas Ditunggu, Pengangkatan jadi PPPK 2024 Kapan?
- Banyak Banget yang Diharapkan dari PPPK, Jenis ASN Model Kontrak
- 467 PPPK 2023 Bangka Selatan segera Dilantik
- 3 Janji Menteri Anas yang Ditunggu Honorer & PPPK, Jangan Diulur
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi