Usulan Subsidi Listrik Hampir Capai Rp 100 T
DPR Inginkan Rincian Kenaikan Konsumsi dan Biaya
Jumat, 24 Mei 2013 – 04:19 WIB
Sebenarnya, jika turut dijumlahkan dengan carry over subsidi tahun 2011 senilai Rp 7,3 triliun, total subsidi yang diperlukan mencapai Rp 107,8 triliun. "Karena itu, kami perbesar carry over subsidi 2013 menjadi Rp 7,8 triliun. sebelumnya, carry over 2013 direncanakan seniliar Rp 5 triliun," terangnya.
Baca Juga:
Mengenai kenaikan subsidi tahun berjalan, Jarman menyebutkan dua faktor yang eksternal yang menjadi penyebab. Yang pertama, kurs rupiah terhadap USD yang terus melemah. Dalam usulan tersebut, pihak pemerintah menggunakan acuan kurs baru yakni Rp 9.600.
Padahal, acuan yang dipakai pada APBN 2013 adalah Rp 9.300. "Perkiraannya, setiap kenaikan Rp 100 rupiah pada rupiah, subsidi yang diperlukan juga bertambah sekitar Rp 1 triliun," ungkapnya.
Kemudian, faktor harga bahan bakar dunia juga naik di luar dugaan. Dia menjelaskan, harga rata-rata gas bumi yang dibeli oleh pembangkit listrik saat ini mencapai USD 8,51 per MSCF (satu juta kaki kubik, Red). Itu meleset dari prediksi sebelumnya sekitar USD 7,96 per MSCF. Sedangkan, harga rata-rata dari mix energi batubara dan BBM telah mencapai Rp 9.169 per liter. Itu jauh dari perkiraan sebelumnya Rp 8.223 per liter.
JAKARTA - Usulan kenaikan alokasi subsidi listrik 2013 tahun ini akhirnya dibeberkan dalam rapat dengan pendapat (RDP) dengan anggota DPR RI komisi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024
- Berkat Fasilitas dari Bea Cukai, Produk Tenun Asal Yogyakarta Tembus Pasar di 4 Negara Ini
- JCC Ungkap Alasan Proyek Tol Japek II Pakai Desain And Build
- iFortepreneur 2024 Bantu Mempercepat Transformasi Digital UMKM
- Pertamina Hulu Rokan jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang 2023