UTA 45 Jakarta Kukuhkan Profesor Farmasi Klinis, Diana Laila jadi Guru Besar Termuda

UTA 45 Jakarta Kukuhkan Profesor Farmasi Klinis, Diana Laila jadi Guru Besar Termuda
Orasi Ilmiah Prof. Diana Laila saat pengukuhan guru besar UTA 45 Jakarta. Foto: dok UTA 45 Jakarta

"Sebuah prestasi yang membanggakan untuk diri dan institusi. Hari ini merupakan momen yang penting untuk dirayakan kita semua bagi pencapaian kemajuan dunia akademik," ungkap Taufan.

Taufan mengatakan capaian professor dapat menginspirasi dan mendorong generasi muda untuk mengembangkan potensi dalam pembangunan bangsa.

"Memiliki peran dan tanggung jawab dalam pembangunan bangsa dan sebagai agent of change dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat," ungkapnya.

Prof. Diana Laila Ramatillah, Ph.D mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya.

Pada pengukuhan itu Prof. Diana memberikan Orasi ilmiah berjudul: “Peran Farmasis dalam Penelitian Farmasi Klinis dengan Topik Infeksi Pada Pasien dengan Komorbid Penyakit Degeneratif di Era Pandemi Covid-19”.

Seperti dibuktikan bahwa 26% pasien Covid-19 di Jakarta meninggal karena memiliki comorbidities penyakit degenerative. Hubungan yang signifikan ditemukan antara durasi pengobatan dan penyakit penyerta.

Oleh karena itu, perhatian dan waktu yang besar harus diberikan kepada pasien covid 19 dengan penyakit penyerta untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan lebih lanjut.

Farmasi klinis merupakan bagian dari tubuh farmasi yang yang beririntasi pada pasien.

Guru Besar Bidang Ilmu Farmasi klinis pada Fakultas Farmasi UTA 45 Jakarta dikukuhkan pada 21 September 2023.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News