Utang Negara Miskin Makin Parah, Begini Rencana Bank Dunia

Utang Negara Miskin Makin Parah, Begini Rencana Bank Dunia
Bank Dunia memperingatkan kenaikan utang 12 persen pada negara miskin melonjak signifikan ke rekor USD 860 miliar pada 2020. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Oleh karena itu, dia mendesak upaya-upaya komprehensif untuk membantu negara miskin.

"Kami membutuhkan pendekatan komprehensif untuk masalah utang, termasuk pengurangan utang, restrukturisasi yang lebih cepat dan transparansi yang lebih baik," kata Malpass dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan terbaru tersebut.

Malpass mengatakan setengah dari negara-negara termiskin di dunia berada dalam kesulitan utang luar negeri atau berisiko tinggi.

Menurut dia, tingkat utang yang berkelanjutan diperlukan untuk membantu negara-negara mencapai pemulihan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

Presiden Bank Dunia itu mengatakan upaya restrukturisasi utang sangat dibutuhkan mengingat berakhirnya Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (DSSI) Kelompok 20 ekonomi utama pada akhir tahun ini.

SDDI telah menawarkan penangguhan sementara pembayaran utang.

Kreditur resmi G20 dan Klub Paris meluncurkan Kerangka Kerja Umum untuk Perlakuan Utang tahun lalu.

Langkah itu dilakukan untuk merestrukturisasi situasi utang yang tidak berkelanjutan dan kesenjangan pembiayaan yang berkepanjangan di negara-negara yang memenuhi syarat DSSI.

Bank Dunia memperingatkan kenaikan utang 12 persen pada negara miskin melonjak signifikan ke rekor USD 860 miliar pada 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News