Utang PLN Sudah Lampu Kuning, Hipmi Sodorkan 2 Cara ke Zulkifli

Utang PLN Sudah Lampu Kuning, Hipmi Sodorkan 2 Cara ke Zulkifli
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12/2019). Foto: ANTARA/ Zubi Mahrofi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming merespons positif penunjukan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Mardani menilai sosok Zulkifli yang ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bukan orang baru di BUMN dan PLN. Pria kelahiran Bukittinggi tersebut pernah menjabat sebagai Komisaris PLN sejak 2013 hingga April 2015.

“Beliau juga sebelumnya pernah menjabat sebagai direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bahkan menjadi dirut pada 2010 hingga April 2013. Jadi tentu track record ini yang dilihat oleh Menteri BUMN tentunya,” ujar Mardani di Jakarta, Selasa (24/12).

Namun demikian, Mardani meminta agar Zulkifli Zaini tak menambah utang PLN dengan mengulangi kebijakan korporasi pendahulunya.

“Saran kami Pak Dirut PLN yang baru tidak mengulang kebijakan sebelumnya yang sangat membahayakan keuangan perusahaan di masa mendatang,” kata Mardani.

Dalam pandangannya, direksi PLN sebelumnya terlalu berambisi membangun pembangkit listrik (powerplant) secara sendiri-sendiri, tanpa lebih banyak melibatkan pihak swasta. Akibatnya utang PLN saat ini lebih dari Rp 600 triliun.

Nah, guna menekan laju utang tersebut, Hipmi menyarankan ada dua cara yang bisa ditempuh PLN ke depan. Pertama perkuat peran swasta di pembangkit. Sebab, bila ada persaingan di antara pengusaha swasta, maka PLN akan diuntungkan.

"Kedua, PLN fokus pada pengembangan dan pemeliharaan transmisi. Investasinya diarahkan ke sana. Sehingga rasio dan kualitas eletrikfikasi terjaga dengan baik,” ucap Mardani H Maming.

Dirut PLN Zulkifli Zaini diingatkan agar tidak menambah utang PLN yang sudah lampu kuning, yakni mencapai Rp 600 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News