Vaksin COVID-19 Bisa Mengubah Genetik Manusia? Ini Penjelasan Pakar


Penelitian berbeda yang diterbitkan minggu ini oleh tim peneliti pimpinan UNSW juga menemukan tantangan ketika menyebarkan informasi kepada kelompok multikultural di tengah pandemi.
Di dalam penelitian tersebut, disebutkan keterlambatan dalam menerjemahkan informasi kesehatan dan kesulitan dalam menavigasi situs pemerintah.
Walau demikian, kekhawatiran terkait ketepatan dan konsistensi pesan terus muncul.
Peneliti mengatakan komunikasi dapat diperbaiki dengan mengenali dan memberikan pelatihan pada perwakilan komunitas dan mempekerjakan petugas yang memiliki kemampuan dua bahasa.
Selain itu, peneliti juga mengusulkan diadakannya dokumen sumber yang "sudah dikembangkan dan diperiksa oleh komunitas yang ditargetkan sebelum diterjemahkan untuk memastikan agar jelas dan sesuai dengan kebudayaan mereka".
Seorang juru bicara dari Departemen Kesehatan Australia mengatakan di samping dari kampanye informasi publik tentang vaksinasi COVID-19 dengan anggaran sebesar A$31juta, di samping dari anggaran untuk menjangkau komunitas multikultural senilai A$1,3juta.
"Kampanye Vaksin Nasional meliputi iklan yang diterjemahkan ke dalam 32 bahasa bagi audiens multikultural melalui radio, print, dan media sosial, termasuk WeChat dan Weibo, serta tersedia di situs kesehatan," ujarnya.
Dalam Bahasa Inggris | Dalam Bahasa MandarinSaat warga Australia yang paling berisiko tertular virus corona sudah siap menerima vaksin, sejumlah pakar memperingatkan beredarnya informasi menyesatkan di jejaring sosial, termasuk di kelompok multikulturall
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas