Varhan Menyesalkan Sikap Pengunjuk rasa yang Mengusir Moeldoko

Varhan Menyesalkan Sikap Pengunjuk rasa yang Mengusir Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Varhan Abdul Azis menyesalkan sikap para aktivis hak asasi manusia (HAM) yang menggelar aksi Kamisan di Taman Signature, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/11) lalu.

Varhan menyesalkan sikap mereka yang menolak untuk berbicara dan sekaligus mengusir Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dari tempat mereka menggelar unjuk rasa.

Padahal, Moeldoko mendatangi para aktivis tersebut dengan niat mengajak untuk berdialog.

Varhan menyatakan sulit membayangkan perilaku para pengunjuk rasa yang mengeklaim diri sebagai aktivis HAM.

"Ini persoalan dasar dalam pemahaman hak-hak manusia, bahwa hak pribadi itu berbatasan dengan kewajiban untuk menghormati dan memenuhi hak orang lain,” ujar Varhan dalam keterangannya, Minggu (21/11).

Menurut Varhan, seorang aktivis seharusnya tahu betul apa yang menjadi hak, di antaranya berbicara. Kemudian, memahami juga kewajiban yakni mendengar pandangan orang lain.

“Para aktivis sering mengutip Voltaire yang berkata, saya tidak setuju pendapatmu, tetapi akan saya bela mati-matian hakmu untuk berpendapat."

“Jadi, apa yang dilakukan para aktivis di Taman Signature itu membuat orang ragu, benarkah mereka aktivis," ucapnya.

Varhan Abdul Azis menyesalkan sikap para pengunjuk rasa mengusir Moeldoko yang bersedia berdialog.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News