Varian Baru COVID-19 Lebih Sulit Dideteksi, begini Cara Mengantisipasinya

Varian Baru COVID-19 Lebih Sulit Dideteksi, begini Cara Mengantisipasinya
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Otoritas kesehatan di Prancis belum lama ini menemukan varian virus corona (COVID-19) baru bernama 'le variant breton' di wilayah Brittany yang menurut mereka lebih sulit dideteksi walau tampaknya tak lebih berbahaya atau menular.

Direktur penyedia layanan kesehatan ARS regional, Stephane Mulliez dalam sebuah konferensi pers mengatakan, temuan ini berasal dari delapan orang lansia.

Para lansia itu menunjukkan gejala umum COVID-19, namun tes polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif.

Padahal, tes yang memanfaatkan usap hidung ini biasanya sangat akurat.

Setelah tim medis melakukan pengujian lebih lanjut, yakni memanfaatkan sampel darah serta lendir dari saluran pernapasan yang lebih dalam, barulah pasien itu diketahui terkonfirmasi COVID-19.

Menurut direktur regional badan kesehatan nasional Sante Publique Prancis, Alain Tertre, seperti dikutip dari Medical X Press, satu kemungkinannya, virus menyebar lebih cepat antara saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah.

Menyoroti temuan ini, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, diagnosis positif baru muncul setelah pasien diperiksa jaringan paru-parunya dan ini tidak mudah.

"PCR test biasa kita pakai untuk memastikan seseorang sakit atau tidak. Untuk kasus-kasus di Prancis ini mereka baru dipastikan sakit sesudah dilakukan pemeriksaan mendalam darah dan bahkan jaringan paru-paru nya, suatu pemeriksaan yang amat tidak mudah dilakukan," kata dia dalam pesan elektroniknya, ditulis Selasa (23/3)

Varian baru COVID-19 muncul dan lebih sulit untuk dideteksi, begini cara mengantisipasinya agar tidak tertular.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News