Varian Baru COVID-19 Mengerikan, Ini Prediksi Ahli Epidemiologi tentang Kematian

Varian Baru COVID-19 Mengerikan, Ini Prediksi Ahli Epidemiologi tentang Kematian
Sejumlah warga berjalan di tempat perbelanjaan di Rio de Janeiro, Brasil, 29 Juni l2020. Foto: ANTARA/REUTERS/Lucas Landau/aa

Para ahli melihat jumlah korban di Brasil, yang sudah menjadi yang tertinggi di Amerika Latin, meningkat jauh lebih tinggi.

"Saya pikir kita (Brasil) akan mencapai 700.000 atau 800.000 kematian sebelum kita melihat efek vaksinasi," kata Gonzalo Vecina, mantan kepala regulator kesehatan Brasil Anvisa, yang memprediksi percepatan kematian dalam waktu dekat.

"Kami mengalami kedatangan varian baru ini dan varian India akan mengirim kami untuk mengulang."

Vecina mengkritik penanganan pandemi oleh Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, termasuk kurangnya tanggapan nasional yang terkoordinasi dan skeptisismenya terhadap vaksin, penguncian, dan persyaratan pemakaian masker, yang telah ia coba kendurkan.

Ribuan warga Brasil memprotes manajemen pandemi Bolsonaro dalam demonstrasi nasional pada Sabtu, menyalahkan pemerintah atas tingginya angka kematian dan menyerukan penggulingan presiden.

Raphael Guimaraes, seorang peneliti di pusat biomedis Brazil Fiocruz, mengatakan penundaan program vaksinasi di negara berpenduduk terpadat di Amerika Latin itu berarti efek penuhnya tidak akan terasa sampai September atau lebih.

Guimaraes memperingatkan bahwa Brasil dapat meninjau kembali pemandangan terburuk dari puncak Maret-April, ketika negara itu mengalami rata-rata 3.000 kematian per hari.

"Kami masih dalam situasi yang sangat kritis, dengan tingkat penularan yang sangat tinggi dan hunian tempat tidur rumah sakit yang masih kritis di banyak tempat," katanya.

Ahli epidemiologi memperingatkan mengenai varian baru COVID-19 yang makin ganas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News