Vatikan Tuduh Pengusaha Australia Manfaatkan Paus dalam Kampanye Anti Perbudakan

Vatikan menuduh pengusaha tambang Australia Andrew Forrest telah memanfaatkan Paus Fransiskus dalam kampanye anti perbudakan yang diluncurkan pengusaha itu tahun lalu.
Dalam pernyataan yang dimuat media lokal di Italia, seorang penasehat Paus, Uskup Marcelo Sánchez Sorondo, mengatakan Vatikan kini menarik diri dari kampanye yang digagas Forrest tersebut.
Alasanya, kata Uskup Sanches, Vatikan merasa bahwa Paus hanya dimanfaatkan oleh Forrest.
"Kami tidak ingin dimanfaatkan," ujar Uskup Sanchez. "Pengusaha berhak mencari keuntungan namun jangan mengeksploitasi Paus."
Pada Desember 2014 Paus Fransiskus bersama sejumlah pemuka agama lainnya menandatangani dekalarasi bersama untuk mengakhiri perbudakan modern.
Acara itu dilaksanakan oleh Global Freedom Network (GFN) milik Andrew Forrets.
Dalam wawancara dengan ABC bulan lalu, Forrest menyebut pertemuan pemimpin agama-agama sedunia itu merupakan pencapaian terbesar dalam hidupnya.
"Belum pernah ada pertemuan antara Ayatullah dan seorang Paus," kata Forrest mengenai keberhasilannya mengumpulkan pemuka agama-agama dalam deklarasi bersama itu.
Vatikan menuduh pengusaha tambang Australia Andrew Forrest telah memanfaatkan Paus Fransiskus dalam kampanye anti perbudakan yang diluncurkan pengusaha
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya