Vatikan Tuduh Pengusaha Australia Manfaatkan Paus dalam Kampanye Anti Perbudakan

Vatikan Tuduh Pengusaha Australia Manfaatkan Paus dalam Kampanye Anti Perbudakan
Vatikan Tuduh Pengusaha Australia Manfaatkan Paus dalam Kampanye Anti Perbudakan

"Belum pernah ada kesepakatan terbuka antara Sunni dan Syiah, atau antara Kristiani dan Muslim, antara Gereja Anglikan dan Katolik untuk waktu yang sangat lama," tambahnya lagi.

Bulan April tahun 2015, sejumlah pihak mulai mempertanyakan mengapa perwakilan Uskup Sanchez yang mewakili Paus dalam deklarasi lintas-agama itu, menghilang dari website GFN.

Menurut juru bicara Yayasan Walk Free Foundation milik Forrest, pihaknya tidak pernah meniatkan inisiatif tersebut sebagai kerangka bisnis. '

"Walk Free Foundation menyiapkan dana bagi Global Freedom Network (GFN) ketika dua inisiatif historis yaitu pernyataan bersama pada 2 Desember dan fakta ulama Islam yang mengecam perbudakan telah dicapai," katanya.

"Nilainya lebih dari 1 juta euro," tambahnya lagi.

Seorang pakar mengenai isu human trafficking Dr Anne Gallagher mengeritik inisiatif Forrest mengenai anti perbudakan ini.

Menurut Dr Gallagher, yang juga konsultan di PBB, inisiatif Forrest itu terlalu menyederhanakan persoalan.

"Mereka menganggap ini bisa diatasi jika ada tekanan terhadap pemerintah dengan menandatangani petisi," katanya.

Vatikan menuduh pengusaha tambang Australia Andrew Forrest telah memanfaatkan Paus Fransiskus dalam kampanye anti perbudakan yang diluncurkan pengusaha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News