Viral Video Pria Positif Covid-19 Dipukuli Warga di Toba, Ini Penjelasan Bupati

Viral Video Pria Positif Covid-19 Dipukuli Warga di Toba, Ini Penjelasan Bupati
Warga mengusir pasien covid-19 yang mencoba kabur saat isolasi. Foto: tangkapan layar/ ngopibareng

jpnn.com, TOBA - Video yang menunjukkan seorang pria dipukuli dengan bambu dan kayu oleh sekelompok orang viral di media sosial.

Dalam video itu disebutkan bahwa korban bernama Selamat Sianipar dan kejadian di kawasan sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.

Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus menyatakan bahwa pria tersebut dalam kondisi positif Covid-19.

Dia mengeklaim pria itu bukan dianiaya warga kampung, melainkan diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," kata Bupati Toba dalam keterangan yang diterima, Minggu (25/7).

Poltak mengaku sudah menemui pihak keluarga Selamat untuk mendapatkan informasi terkait hal ini.

Terlepas dari polemik yang ada, Poltak menyatakan korban sudah dibawa ke RSUD untuk menjalani perawatan.

"Beliau sudah kami posisikan di RSUD Porsea," ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Pardomuan, Toba, Timbang Sianipar mengatakan pihaknya langsung mengisolasi Selamat Sianipar secara mandiri di lokasi yang sudah disetujui oleh pihak keluarga.

Kebutuhan Selamat saat isolasi mandiri juga sudah dipenuhi oleh pemerintah desa.

"Beras sekarung, telur sepapan, dencis dua kaleng, garam, minyak goreng, sabun mandi, sudah kami siapkan untuk Saudara Selamat Sianipar," ucap Pardomuan.

Meski sudah ditempatkan di lokasi yang jauh dari rumahnya, Selamat disebut kembali pulang ke kediamannya.

Pihak desa yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi lokasi rumah Selamat.

"Kembali ke rumah orang tuanya lagi, jadi saya langsung terjun ke rumah Saudara Selamat Sianipar," jelasnya. (tan/jpnn)

Sebuah video yang menunjukkan seorang pria dipukuli dengan bambu dan kayu oleh sekelompok orang viral di media sosial. Pemerintah setempat menilai aksi tersebut demi mengamankan Selamat Sianipar.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News